"Orang lemah membalas dendam. Orang kuat memaafkan. Orang cerdas mengabaikan."
-- Albert Einstein [ Ahli Fisika dari Jerman dan Amerika Serikat, 1879 - 1955 ] --
-------------------------
KOMENTAR :
Ada tiga cara seseorang merespons ketika disakiti atau diperlakukan tidak adil, dan masing-masing mencerminkan tingkat kedewasaan yang berbeda. Membalas dendam adalah reaksi yang muncul dari luka dan kelemahan—ia memberi kepuasan sesaat, tapi sering kali memperpanjang rasa sakit dan konflik. Itulah sebabnya disebut sebagai pilihan orang lemah.
Sementara itu, memaafkan membutuhkan kekuatan hati. Memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan kesalahan, tapi memilih untuk tidak membiarkan luka itu mengendalikan hidup kita. Orang kuat memaafkan karena mereka mengerti bahwa damai di hati lebih berharga daripada menyimpan dendam.
Namun kadang, dalam situasi tertentu, yang paling bijak adalah mengabaikan. Bukan karena tidak peduli, tapi karena tidak semua hal layak mendapat reaksi. Orang yang cerdas tahu kapan harus bicara, kapan harus diam, dan kapan sebuah persoalan cukup ditinggalkan demi kedamaian batin dan fokus pada hal-hal yang lebih penting.
Sementara itu, memaafkan membutuhkan kekuatan hati. Memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan kesalahan, tapi memilih untuk tidak membiarkan luka itu mengendalikan hidup kita. Orang kuat memaafkan karena mereka mengerti bahwa damai di hati lebih berharga daripada menyimpan dendam.
Namun kadang, dalam situasi tertentu, yang paling bijak adalah mengabaikan. Bukan karena tidak peduli, tapi karena tidak semua hal layak mendapat reaksi. Orang yang cerdas tahu kapan harus bicara, kapan harus diam, dan kapan sebuah persoalan cukup ditinggalkan demi kedamaian batin dan fokus pada hal-hal yang lebih penting.
Salam Cerdas Bernalar, Beragama, dan Berpolitik,
Diambil dari :
https://web.facebook.com/Kasih.tulus.921
No comments:
Post a Comment