"Teknologi menggoda kita untuk berhenti berpikir. Di era AI, berpikir kritis adalah pemberontakan."
[ Sherry Turkle ]
-------------------------
Komentar :
Kemudahan yang ditawarkan teknologi sering kali membuat kita terjebak dalam kenyamanan otomatisasi. Segalanya bisa dicari dalam hitungan detik, pertanyaan dijawab sebelum benar-benar dipikirkan, dan opini dibentuk dari algoritma yang menyesuaikan dengan kebiasaan konsumsi kita. Perlahan, kita kehilangan dorongan untuk bertanya lebih dalam, meragukan informasi, atau menimbang berbagai sudut pandang. Kita dibiasakan untuk menerima, bukan mempertanyakan.
Di tengah arus ini, berpikir kritis bukan lagi kebiasaan umum, melainkan tindakan yang melawan arus. Menganalisis informasi secara mandiri, memverifikasi sumber, dan menolak narasi yang dibentuk oleh mesin adalah bentuk keberanian intelektual. Bukan karena kita anti teknologi, tetapi karena kita menolak tunduk sepenuhnya pada sistem yang tidak selalu transparan dan adil.
Dalam dunia yang didominasi oleh kecepatan dan respons instan, mereka yang memilih untuk berhenti sejenak dan berpikir justru menjadi minoritas yang penting. Di era AI, berpikir kritis bukan sekadar keterampilan, tapi sikap—sebuah bentuk pemberontakan sunyi untuk tetap menjadi manusia yang utuh.
Salam Cerdas Bernalar, Beragama, dan Berpolitik,
Diambil dari :
https://web.facebook.com/kasih.tulus.921
No comments:
Post a Comment