"Anak belajar dengan meniru. Jadilah model yang baik, karena mereka selalu mengamati."
-- Albert Bandura [ Psikolog Kanada - Amerika, 1925 - sekarang ] --
-------------------------
KOMENTAR :
Anak-anak belajar bukan hanya melalui kata-kata, tetapi terutama melalui apa yang mereka lihat setiap hari. Mereka menyerap sikap, kebiasaan, dan nilai dari orang-orang di sekitarnya seperti spons menyerap air. Inilah mengapa menjadi contoh yang baik jauh lebih penting daripada sekadar memberi nasihat. Ketika anak melihat orang dewasa bersikap jujur, sabar, atau penuh kasih, mereka akan meniru tanpa harus disuruh—karena perilaku itu tertanam lewat pengalaman langsung, bukan teori.
Anak tidak memilah mana yang layak ditiru atau tidak; mereka menyerap semuanya. Jika orang dewasa berkata satu hal tapi melakukan hal lain, anak menangkap kontradiksi itu dan bisa tumbuh bingung atau sinis. Sebaliknya, ketika mereka melihat keteladanan yang konsisten—misalnya bagaimana menghadapi masalah tanpa marah, atau bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat—mereka akan menyimpan pola itu sebagai bagian dari pembentukan karakter mereka sendiri. Tindakan menjadi guru yang paling efektif.
Secara filosofis, ini adalah refleksi tentang tanggung jawab dalam relasi antargenerasi. Anak bukan kertas kosong, melainkan cermin kecil dari lingkungan tempat ia tumbuh. Maka menjadi panutan bukan soal menjadi sempurna, tetapi sadar bahwa setiap pilihan kita berdampak pada cara mereka memahami dunia. Dengan menjadi model yang baik, kita tidak hanya membimbing anak hari ini, tapi juga ikut membentuk masa depan yang lebih beradab dan berempati.
Anak tidak memilah mana yang layak ditiru atau tidak; mereka menyerap semuanya. Jika orang dewasa berkata satu hal tapi melakukan hal lain, anak menangkap kontradiksi itu dan bisa tumbuh bingung atau sinis. Sebaliknya, ketika mereka melihat keteladanan yang konsisten—misalnya bagaimana menghadapi masalah tanpa marah, atau bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat—mereka akan menyimpan pola itu sebagai bagian dari pembentukan karakter mereka sendiri. Tindakan menjadi guru yang paling efektif.
Secara filosofis, ini adalah refleksi tentang tanggung jawab dalam relasi antargenerasi. Anak bukan kertas kosong, melainkan cermin kecil dari lingkungan tempat ia tumbuh. Maka menjadi panutan bukan soal menjadi sempurna, tetapi sadar bahwa setiap pilihan kita berdampak pada cara mereka memahami dunia. Dengan menjadi model yang baik, kita tidak hanya membimbing anak hari ini, tapi juga ikut membentuk masa depan yang lebih beradab dan berempati.
Salam Cerdas Bernalar, Beragama, dan Berpolitik,
Diambil dari :
https://web.facebook.com/kasih.tulus.921
No comments:
Post a Comment