"Menjadi diri sendiri adalah kemewahan terbesar yang jarang dinikmati manusia."
[ Fyodor Dostoyevsky ]
-------------------------
KOMENTAR :
Menjadi diri sendiri sering kali terdengar sederhana, tapi kenyataannya sangat kompleks. Banyak orang tumbuh dalam budaya yang menuntut keseragaman, mengukur nilai diri dengan standar luar seperti pencapaian, pengakuan, atau penampilan. Dalam tekanan seperti itu, menjadi autentik bukan hanya sulit—kadang dianggap sebagai tindakan yang melawan arus.
Kemewahan menjadi diri sendiri berarti berani jujur terhadap apa yang kita rasakan, pikirkan, dan yakini, meski tidak selalu sesuai dengan ekspektasi sosial. Ini bukan tentang bersikap egois atau menolak kritik, tetapi tentang hidup selaras dengan nilai-nilai batin yang tidak bisa dipinjam dari orang lain. Hanya sedikit orang yang punya keberanian sebesar itu, karena harga yang harus dibayar kerap berupa kesepian, kritik, atau penolakan.
Namun ketika seseorang benar-benar berhasil menjadi dirinya sendiri, di situlah letak kemerdekaan sejati. Ia tidak lagi diperbudak oleh penilaian orang lain, dan kehidupannya menjadi milik sepenuhnya—bukan produk dari bayangan sosial. Itulah mengapa keaslian adalah kemewahan: karena tidak semua orang mampu memilikinya, meskipun setiap orang punya potensi untuk mencapainya.
Kemewahan menjadi diri sendiri berarti berani jujur terhadap apa yang kita rasakan, pikirkan, dan yakini, meski tidak selalu sesuai dengan ekspektasi sosial. Ini bukan tentang bersikap egois atau menolak kritik, tetapi tentang hidup selaras dengan nilai-nilai batin yang tidak bisa dipinjam dari orang lain. Hanya sedikit orang yang punya keberanian sebesar itu, karena harga yang harus dibayar kerap berupa kesepian, kritik, atau penolakan.
Namun ketika seseorang benar-benar berhasil menjadi dirinya sendiri, di situlah letak kemerdekaan sejati. Ia tidak lagi diperbudak oleh penilaian orang lain, dan kehidupannya menjadi milik sepenuhnya—bukan produk dari bayangan sosial. Itulah mengapa keaslian adalah kemewahan: karena tidak semua orang mampu memilikinya, meskipun setiap orang punya potensi untuk mencapainya.
Salam Cerdas Bernalar, Beragama, dan Berpolitik,
Diambil dari :
https://web.facebook.com/kasih.tulus.921
No comments:
Post a Comment