-------------------------
KOMENTAR :
Manusia tidak dilahirkan dengan kebijaksanaan, melainkan dengan potensi yang dapat dibentuk. Tanpa pendidikan, sifat dasar manusia cenderung tetap terperangkap dalam naluri dan kepentingan diri. Karl Marx memandang manusia sebagai makhluk historis yang dapat berubah melalui hubungan sosial dan proses pembelajaran. Bagi Marx, manusia bukan sekadar makhluk alam, tetapi makhluk yang membentuk dan dibentuk oleh masyarakatnya. Oleh karena itu, pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi proses revolusioner yang memungkinkan manusia menyadari posisinya dalam dunia dan mengubah dirinya secara sadar. Dalam pemahaman ini, pendidikan menjadi alat untuk membebaskan manusia dari belenggu ketidaktahuan dan struktur yang menindas.
Dalam The Wealth of Nations, Adam Smith menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas individu dan memperhalus perilaku masyarakat. Smith menyatakan bahwa tanpa pendidikan, manusia cenderung menjadi sempit dalam pandangan, terbatas dalam aspirasi, dan rentan terhadap dominasi kekuasaan. Dalam kerangka Marx, gagasan ini menjadi semakin radikal bahwa sistem pendidikan yang adil adalah jembatan menuju kesadaran kelas dan emansipasi manusia. Maka, pendidikan sejati tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membangkitkan kesadaran kritis. Ia menanamkan keberanian untuk berpikir, memahami ketimpangan, dan mengubah kondisi hidup. Inilah transformasi yang tidak datang dari dalam secara spontan, melainkan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran yang terus-menerus.
Karl Marx meyakini bahwa manusia adalah produk dari kondisi materialnya. Namun, melalui pendidikan yang membebaskan, manusia dapat melampaui keterbatasan historisnya. Ketika individu diajak berpikir secara reflektif dan kritis, ia mulai melihat dirinya bukan sebagai korban keadaan, tetapi sebagai agen perubahan. Pendidikan, dalam pandangan Marx, adalah fondasi revolusi kesadaran, tempat di mana struktur sosial lama diuji dan nilai-nilai baru dilahirkan. Maka, sifat manusia memang tidak dapat berubah dengan sendirinya, tetapi bisa dibentuk kembali dengan terang pengetahuan dan keberanian moral. Pendidikan adalah cahaya yang menyulut harapan akan perubahan yang lebih adil, lebih bermartabat, dan lebih manusiawi.
Salam Cerdas Bernalar, Beragama, dan Berpolitik,
Diambil dari :
https://web.facebook.com/kasih.tulus.921
No comments:
Post a Comment